Logo Pegadaian
Close Menu

5 Tips Mengelola Bisnis Startup Secara Islami

18 Mar 2020 | 10146 views

Banyak kisah sahabat Nabi Muhammad Saw. yang sukses menjadi pengusaha dan mempunyai sumber modal besar. Sebelum fokus pada dakwah, Nabi Muhammad Saw. pun seorang pengusaha. Untuk menegaskan keutamaan berwirausaha, Allah SWT. memberikan perintah berikut kepada umat-Nya. 

"Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi ini, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." (QS Al Jumuah: 10)

Ayat tersebut menyatakan manusia untuk mencari karunia Allah melalui upaya mengelola hasil bumi, berhubungan dan bertransaksi dengan sesama. Ini merupakan bentuk ikhtiar atau usaha manusia dalam mensyukuri anugerah dan rezeki Allah. Keuntungan dari hasil usaha tersebut menjadi suatu berkah melimpah perlu dikembalikan lagi kepada Allah, lewat sedekah misalnya. 

Maka, dalam membangun dan mengelola bisnis pun hendaknya juga berdasar pada prinsip ekonomi Islam. Jangan sampai ada hal yang bertentangan dengan nilai-nilai keislaman karena bisa membuat kita kehilangan pegangan. Seperti halnya usaha yang dilakukan oleh para sahabat Nabi, usaha tersebut berjalan beriringan dengan prinsip keislaman, memiliki nilai sosial, dan berorientasi pada dunia akhirat. 

Tips Mengelola Bisnis Startup 

Bagi kaum milenial, berbisnis kini menjadi suatu pilihan menarik sebagai mata pencaharian, seperti halnya profesi dokter, pengacara, desainer, atau bankir. Banyak contoh sukses pengusaha muda yang membangun bisnis startup dari nol dan mendunia. 

Kita pasti kenal startup unicorn Indonesia yang semuanya digawangi oleh anak muda sarat prestasi. Sebut saja, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka. Kesuksesan mereka menciptakan inspirasi bagi anak muda muslim, khususnya, untuk merintis bisnis di Indonesia. 

Beberapa tahun belakangan startup muslim mulai bertumbuhan, antara lain HijUp, Muslim Pro, dan Elzatta. Di saat bersamaan, menjaga agar roda bisnis tetap berputar dan bisa mengembangkan perusahaan rintisan justru menghadirkan tantangan tersendiri.

Membangun suatu bisnis tampak mudah di awal, tetapi semakin banyak hal yang perlu kita kelola begitu bisnis berjalan. Yuk, simak lebih dulu 5 tips mengelola bisnis startup berikut ini.  

1. Antisipasi kejenuhan pasar

Pasar bisnis startup cenderung mudah jenuh. Perkembangan teknologi terkini membuat kebutuhan konsumen bervariasi dari waktu ke waktu. Perlu diingat, produk dan layanan yang kita tawarkan mempunyai keterbatasan dalam periode tertentu. Maka, inovasi secara berkala menjadi pilihan dalam mengantisipasi kejenuhan pasar.

2. Siap berkompetisi

Apalah arti berbisnis tanpa kompetisi? Pesaing akan selalu datang dari pihak lain, tetapi justru mendorong kita untuk terus fokus mengembangkan bisnis. Bukan hanya sekadar menghasilkan produk baru, tetapi juga melihat celah pasar yang belum tergarap dan meningkatkan pelayanan. Ini tentu memberikan perusahaan kita nilai tambah tersendiri.

3. Menjaga jejaring bisnis

Jejaring atau networking dalam bisnis termasuk salah satu aspek penting dalam pengelolaan startup. Hubungan baik yang terjalin membuat bisnis kita lebih kredibel di mata konsumen, supplier, kompetitor, dan investor. Menjaga relasi dengan jejaring bisnis pun ibarat investasi jangka panjang tak ternilai dalam sebuah bisnis startup

4. Meningkatkan pelayanan

Bisnis selalu terkait layanan kepada konsumen. Kalau kita abai pada aspek layanan, bisa berdampak buruk pada keberlangsungan bisnis. Apalagi, zaman sekarang review atau testimoni pelanggan turut berpengaruh pada preferensi calon konsumen lain sebelum membeli atau menggunakan jasa kita. Menyusun prosedur standar jelas bisa mendongkrak kualitas pelayanan perusahaan.

5. Benahi manajemen perusahaan

Jujur saja, kadang kita terlalu fokus pada inovasi produk, atau target, sehingga lupa membenahi internal perusahaan, khususnya manajemen finansial. Padahal, inilah kunci terpenting perusahaan guna mencapai sukses.

Terlebih lagi, akses permodalan startup yang baru berjalan tergolong terbatas. Manajemen finansial secara tepat kunci penting bagi pengembangan startup. Termasuk di dalamnya adalah berinvestasi dan mencari suntikan dana dari investor.

Modal Usaha Tepat, Menghasilkan Berkah

Kesuksesan bisnis startup memang bisa meningkatkan valuasi bisnis dan mengundang minat investor. Namun, bagi startup yang berpegang teguh pada prinsip ekonomi syariah, kehati-hatian menerima pinangan investor menjadi isu. Modal konvensional boleh jadi dikumpulkan dari instrumen keuangan bukan syariah, misalnya pinjaman berbasis bunga atau obligasi yang tidak sejalan dengan nilai islami. Tentu ini semakin mengerucutkan pilihan modal startup

Namun, sekarang ada solusi tepat memperoleh modal usaha dari Pegadaian Syariah, yaitu dengan layanan ARRUM BPKB. ARRUM bertujuan memberi kemudahan pengusaha kecil dan perintis guna memperoleh modal untuk pengembangan usaha. Salah satunya dengan menjaminkan kendaraan lewat BPKB. 

Tidak perlu khawatir soal prinsip yang diberlakukan, semua berbasis syariah, adil, dan menenangkan hati karena sejalan dengan fatwa DSN-MUI. Tarif yang diberlakukan pun menarik, bersaing, dan pembiayaan fleksibel sesuai jangka waktu tertentu (mulai 12-48 bulan). Cukup bermodalkan BPKB kendaraan, kita sudah bisa menerima pembiayaan untuk modal usaha. 

Namun, keistimewaan ARRUM BPKB terletak pada ketentuan ini: Pegadaian menyimpan BPKB, sementara kendaraan bisa kita pakai dalam operasional usaha. Jaminan BPKB pun cukup dan kita dapat meningkatkan daya guna kendaraan tersebut. Hal ini juga tertuang dalam salah satu ayat Al Baqarah yang tertera pada Fatwa MUI 92/DSN-MUI/IV/2014.

"Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak mendapatkan seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang (oleh yang berpiutang)." (QS Al Baqarah 2: 283)

ARRUM BPKB tentu memberikan kita pilihan pembiayaan yang tepat karena sesuai prinsip syariah. Hati kita juga tenang karena sumber modal insyaallah pasti halal. Menikmati berkah dari keuntungan berbisnis secara halal membuat langkah kaki pun terasa ringan untuk terus mengembangkan usaha. 

Referensi

Gomuslim. Perusahaan Startup Muslim Butuh Pendanaan Syariah. Dalam https://www.gomuslim.co.id/read/news/2016/11/24/2302/perusahaan-startup-muslim-butuh-pendanaan-syariah.html (diakses 28 Juni 2019).

Irwan, Asep. 6 Tips Sukses Menjalankan Perusahaan Startup. Dalam https://www.maxmanroe.com/6-tips-sukses-menjalankan-perusahaan-startup.html (diakses 28 Juni 2019).

Karina, Helen. 5 Hal yang Harus Dilakukan untuk Mengembangkan Bisnis Startup. Dalam https://www.jurnal.id/id/blog/2017-5-hal-yang-harus-dilakukan-untuk-mengembangkan-bisnis-startup/ (diakses 28 Juni 2019).

Nursalikah, Ani. Memulai Startup? Ini Tahapan Pendanaan yang Dibutuhkan. Dalam https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/keuangan/18/06/16/pa1tnb366-memulai-startup-ini-tahapan-pendanaan-yang-dibutuhkan (diakses 28 Juni 2019).

Sari, Asteria DK. Bisnis Startup: Agar Tak Sekadar Tren. Dalam https://finansial.bisnis.com/read/20180925/55/841575/bisnis-startup-agar-tak-sekadar-ikut-tren (diakses 28 Juni 2019).